Sampang - Tragedi tragis aksi Pembunuhan yang terjadi di desa Pulau Mandangin, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang pada sabtu tanggal 09 Juli kemaren yang melibatkan anak di bawah umur baik pelaku maupun korban, Kepala Unit V Perlindungan Perempuan dan anak Polres Sampang sampaikan pesan moral.
Dimana sebelumnya tragedi pembunuhan yakni NH, bocah berusia tujuh (7) tahun ditemukan di saluran air yang ditutupi atau ditimpa batu, yang ternyata pelaku merupakan warga sekitar diketahui AM (14) remaja korban broken home dan harus putus sekolah serta ditinggal oleh ibunya sendiri yang bekerja ke luar negeri menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Baca juga:
GRATIS! PMI Buteng Gelar Sunatan Massal
|
Menurut Kepala Unit V Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Sampang Aiptu Riza Purnomo Hadi menjelaskan, setelah pihaknya melakukan penyelidikan lebih mendalam dari segala aspek diketahui, ditambah kesimpulan setelah berkordinasi dengan instansi terkait dari Bapas Pamekasan dan Peksos serta TP2P2A didapat keterangan bahwa peran orang tua sangat penting terhadap pertumbuhan anak, serta penyebab utama tragedi tersebut karena kurangnya kasih sayang dan pengawasan dari orang tua.
"Anak ini atau pelaku ini, dia itu hidup bersama ayah kandung dan ibu tiri yang dia panggil bibi, serta dari pergaulan si anak bersama taman-temannya sehingga berpikir hidup itu harus mampu menghidupi dirinya sendiri, jadi seolah-olah dirinya mengabaikan peran orang tua, " terangnya kamis (14/07) diruang kerjanya
Pihaknya juga menambahkan, pelaku juga teregistrasi memiliki akun sosial media yakni Facebook, dan sering menonton video pencurian tanpa diketahui serta konten-konten yang bisa dikatakan tidak mendidik.
Setelah dilakukan rekonstruksi pembunuhan tersebut di halaman Polres Sampang yang disaksikan langsung oleh keluarga dari korban, yang awalnya beranggapan pelaku lebih dari satu (1), selesai menyaksikan sendiri cara pelaku menghabisi korban, barulah keluarga korban terkejut dan tidak menyangka.
"Cara mengikatnya itu seolah-olah sudah mahir dan paham ikat tali simpul dengan kencang yang biasa digunakan pada saat kegiatan Pramuka, dan keluarga korban pun tercengan tidak menyangka, " jelasnya
Dirinya juga menyampaikan himbauan dan saran serta pesan moral kepada seluruh keluarga khusunya orang tua, lebih mencurahkan kasih dan sayang kepada anak sehingga perkembangan mental dan psikologi anak berkembang dengan baik.
"Jika anak memiliki hobi main game ataupun menonton video, untuk lebih betul-betul dipantau dan diawasi serta dibatasi, ajaklah anak untuk dijadikan teman dan sahabat sehingga peristiwa seperti ini dapat dicegah dan tidak terulang kembali, " ajaknya kepada seluruh orang tua, (Huz/Full)